Thursday, July 31, 2014

Ketika Soccer Bersanding dengan Football di Berkeley


Jawa Pos, 28 Juli 2014
Rasa waswas menyelimuti Kota Berkeley, California, sebelum menjadi tuan rumah laga Real Madrid versus Inter Milan dalam ajang Guinness International Champions Club. Warga kota di sana lebih familier dengan atmosfer pertandingan football ketimbang soccer.

California Memorial Stadium merupakan markas dari tim football (sepak bola ala Amerika) California Golden Bears yang menjadi kebanggaan University of California, Berkeley (UC Berkeley). Stadion yang desainnya mengadopsi bangunan Colosseum, Roma, tersebut dibangun pada 1923 sebagai penghormatan terhadap keluarga besar UC Berkeley dan warga California yang meninggal pada Perang Dunia I.

Direnovasi dua tahun lalu, Memorial Stadium merupakan salah satu stadion football terbaik di AS yang dipakai untuk liga mahasiswa. Kapasitasnya juga terbesar di antara stadion football di California bagian utara dengan 63 ribu tempat duduk.

Pertandingan Real Madrid versus Inter Milan Minggu pagi WIB (27/7) merupakan laga soccer pertama sepanjang sejarah 91 tahun berdirinya Memorial Stadium. Arena football itu pun disulap menjadi lapangan soccer untuk penampilan Gareth Bale dkk. Soccer merupakan sebutan orang Amerika untuk cabang bola sepak yang kita kenal.

Demi pertandingan bersejarah itu, pihak kampus menutup rumput sintetis di seluruh permukaan lapangan dengan rumput asli. Media lokal menyebutkan, dibutuhkan 40 truk untuk mengangkut rumput tersebut selama satu setengah hari.   
Tidak hanya infrastuktur, pihak Pemerintah Kota dan UC Berkeley juga menyiapkan mental warga kota yang belum terbiasa dengan atmosfer soccer yang mempertemukan dua klub raksasa dunia. Sepuluh hari menjelang pertandingan, warga sekitar Memorial Stadium diundang untuk berdiskusi tentang potensi dampak dan antisipasinya. Pertanyaan terbanyak dari warga seputar antisipasi terhadap kebakaran, pemabuk, parkir ilegal, dan seandainya terjadi bencana serius. Maklum saja, lokasi Memorial Stadium sangat berdekatan dengan rumah warga dan lingkungan kampus.
Jika stadion biasanya memiliki lahan parkir khusus yang luas, tidak demikian dengan Memorial Stadium. Penonton harus mencari lahan parkir yang dikelola pihak swasta yang tersebar di sekitaran luar kampus bercampur dengan pertokoan dan pusat perbelanjaan. Kalau ada event, tarif nya pun khusus. Kemarin, misalnya, pihak pengelola parkir mematok harga bervariasi, bergantung jarak dari stadion. Yang terdekat, ada yang mematok US$ 80 (sekitar Rp 920 ribu). Itu hanya untuk parkir! Yang lokasinya agak jauh lebih murah, ada yang US$ 50 dan US$ 35.
Faktor penonton memang menjadi kekhawatiran warga. Mereka menilai penonton yang hadir bakal berbeda dengan penikmat football. Karena sudah puluhan tahun, penonton football dinilai lebih memahami aturan maupun etika yang berlaku di lingkungan tersebut selama ini. Sementara penonton laga Real Madrid versus Inter Milan diperkirakan lebih banyak orang-orang yang baru kali pertama datang ke Memorial Stadium.
Serasa tak mau kecolongan, pengamanan juga terlihat ketat. Beberapa ruas jalan di dekat stadion ditutup. Kendaraan polisi terlihat di mana-mana. Helikopter juga terlihat melintas berkali-kali di atas stadion sebelum pertandingan dimulai. Pengamanan melibatkan Department of Homeland Security dan Joint Terrorism Task Force.
Karena baru kali ini menghelat pertandingan soccer, UC Berkeley menyewa pihak ketiga untuk mengukur tingkat kegaduhan penonton guna dibandingkan dengan football. Langkah ini sebagai bahan evaluasi pada masa mendatang. Pihak kampus kabarnya tengah mempertimbangkan event serupa untuk mengisi musim panas ketika kompetisi football libur.
Persiapan matang pihak panitia membuahkan hasil. Penonton yang hadir mencapai 62,583 orang. Stadion nyaris penuh. Jumlah penonton jauh di atas uji coba Timnas AS melawan Azerbaijan di Stadion Candlestick Park yang lokasinya hanya berjarak sekitar 23 km dari Memorial Stadium, akhir Mei lalu atau dua pekan menjelang Piala Dunia 2014. Waktu itu stadion hanya terisi separuh dengan sekitar 25 ribuan penonton.
Antusiasme penonton dalam laga kemarin juga mendapatkan apresiasi dari pelatih Inter Milan, Walter Mazzarri. Dia berharap cabang bola sepak terus berkembang di AS. (*)

No comments:

Post a Comment